Entri Populer

Sabtu, 16 April 2011

Serangan Jantung

Serangan jantung merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Hal ini diakibatkan karena pola makan yang salah penyebabnya, di samping faktor keturunan juga diduga berperan, namun bukti klinisnya masih terus diteliti. Dalam hal ini serangan jantung atau sakit jantung di dalam dunia medis dikenal dengan istilah infark miokard akut, dimana terjadi kematian jaringan jantung akibat pembuluh darah koroner yang seharusnya memberi suplai oksigen dan zat - zat makanan ke jaringan jantung tersebut tersumbat oleh plak yang terdiri dari lemak (lipid). Akibat penyumbatan pembuluh darah koroner tersebut, maka otot - otot jantung akan mengalami kondisi kekurangan oksigen (iskemik) dan mengganggu daya pompa jantung itu sendiri. Biasanya orang yang mengalami serangan jantung merasakan nyeri dada hebat seperti tertindih, nyeri tersebut menjalar hingga ke bahu kiri, punggung, lengan kiri, leher, dagu, bahkan hingga ke pipi. Nyeri yang dirasakan umumnya selain rasa tertindih, juga seperti rasa terbakar di dada.

Jika mengalami hal - hal tersebut sebaiknya segera di bawa ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit terdekat, karena menurut penelitian pada jurnal - jurnal kedokteran terbaru dijelaskan bahwa, angka kematian tertinggi pada orang - orang dengan serangan jantung adalah 1 - 2 jam pertama yaitu pada saat masih berada di rumah, umunya jika telah sampai di rumah sakit angka kematian akibat serangan jantung menurun seiring terapi obat - obatan yang diberikan.
                      Bagian Otot jantung yang mati

Umumnya resiko serangan jantung antara lain umur lebih dari 50 tahun, jenis kelamin laki - laki namun angka kematian lebih tinggi sering pada wanita, dan riwayat keluarga penyakit jantung koroner merupakan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi, sedangkan merokok atau penggunaan rokok, diabetes mellitus, hipertensi, dislipidemia, dan obesitas merupakan faktor risiko yang dapat dimodifikasi, artinya jika faktor - faktor risiko ini bisa dimodifikasi, misalnya pada orang diabetes mellitus jika kadar gula darahnya bisa dikontrol, maka risiko terkena serangan jantung akan menurun. 

Gambar abnormal (dalam lingkaran merah, terdapat elevasi segmen ST EKG) aktivitas listrik jantung pada serangan jantung 

Maka dari itu perubahan pola hidup juga akan menurunkan angka kejadian serangan jantung. Olah raga yang teratur juga akan membentuk pembuluh darah kolateral (tambahan ) pada jantung, sehingga jika satu pembuluh darah tersumbat, maka masih ada pembuluh darah yang lain yang akan mensuplai darah ke jaringan jantung tersebut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar